بسمــــــــــم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Dan para shahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Rumah merupakan nikmat di antara nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya, agar ia bisa berlindung dari panasnya matahari dan dinginnya hujan serta udara luar, serta menyimpan barang-barang miliknya serta menutup diri dan keluarganya dari mata manusia. Allah berfirman:
والله جعل لكم من بيوتكم سكناً
“Dan Allah menjadikan untuk kalian rumah-rumah untuk tempat tinggal.” (QS. An Nahl: 80)
Dan masih banyak lagi manfaat-manfaat yang dipaeroleh manusia dari rumah ini, kita tidak bisa bayangkan seandainya kita hidup tanpa rumah, niscaya akan banyak sekali bahaya yang mengancam kita dan keluarga, baik dari segi kesehatan, keamanan, kenyamanan maupun keselamatan. Rumah berarti tempat tinggal, tempat berkumpul dengan keluarga tempat mendidik dan melatih anak-anak kita agar tumbuh lebih dewasa dan tanggung jawab, disamping tempat yang aman bagi para wanita, Allah berfirman:
وقرن في بيوتكن ولا تبرجن تبرج الجاهلية الأولى
“Tetap tinggalah di rumah-rumah kalian (wahai para wanita) dan janganlah tabarruj (memamerkan perhiasan kalian) sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah yang pertama.” (QS. Al- Ahzab: 33)
Dan jika engkau amati orang-orang yang tidak punya rumah, baik karena sedang dipengungsian maupun gelandangan yang tinggal dibawah jembatan dan pinggir jalan, maka engkau akan merasakan betapa besarnya nikmat rumah yang engkau tempati.
Ketika Allah menghukum Bani Nadhir Allah perintahkan Rasul-Nya untuk mengusir mereka dari rumah-rumah mereka sehingga kehilangan nikmat ini dan bercerai-berai kemana-mana. Ia berfirman:
هو الذي أخرج الذين كفروا من ديارهم لأول الحشر يخربون بيوتهم بأيديهم وأيدي المؤمنين فاعتبروا يا أولي الأبصار
“Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir dari rumah-rumah mereka pada pengepungan pertama” lalu berfirman: mereka merobohkan rumah-rumah mereka dengan tangan mereka dan tangan-tangan kaum muslimin maka ambilah pelajaran (darinya) wahai orang-orang yang memiliki akal.” (QS. Al Hasyr: 2)
Urgensi memelihara keutuhan rumah tangga
Ada beberapa hal yang mendorong setiap muslim untuk menjaga rumah tangganya, antara lain:
1. Menjaga diri dan keluarga dari siksa api neraka.
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون
“Wahai orang-orang yang beriman jagalah diri dan keluarga kalian dari siksa neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu, diatasnya malaikat-malaikat penjaga yang kasar dan bengis, tidak menyelisihi apa yang Allah perintahkan kepada mereka dan mengerjakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka.” (QS. Al Tahrim: 6)
2. Besarnya tanggung jawab yang diemban oleh pemimpin rumah tangga pada hari kiamat di hadapan Allah swt. karena Allah akan menanyakan kepada setiap pemimpin tentang orang-orang yang dipimpinnya, hingga seorang kepala keluarga akan ditanya tentang keluarganya, apakah ia menjaga mereka atau mengabaikannya.
3. Rumah merupakan tempat di mana kebanyakan orang menghabiskan waktunya didalamnya, dan ia juga merupakan tempat berlindung yang dianjurkan oleh islam ketika terjadi fitnah sehingga ia tidak terjerumus kedalam fitnah yang bergejolak di- masyarakatnya.
4. Rumah merupakan komponen terpenting dalam membentuk masyarakat yang baik dan kokoh. Jika rumah itu baik dan dibangun diatas pondasi syariah dan berpegang erat dengan syariat Allah niscaya akan terbentuk masyarakat islami dan harmonis, kokoh menghadapi berbagai ancaman baik dari luar maupun dalam.
Jika demikian urgensi rumah dalam kehidupan seorang muslim sedangkan dirumah kita banyak terjadi kemungkaran dan maksiat, maka apa saja yang bisa menjaga kebaikan rumah tangga?
a. Memilih pasangan yang baik
Ketikan seseorang hendak menikah untuk membina rumah tangga hendaknya ia memilih calon pasangannya dengan sebaik-baiknya dengan memperhatikan hal-hal yang disebut- kan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
تنكح المرأة لأربع : لمالها ، ولحسبها ، ولجملها ، ولدينها ، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Seorang wanita dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan karena agamanya, maka pilihlah karena agamanya niscaya engkau akan beruntung.” (Muttafaq ‘alaih).
Wanita shalihah merupakan perhiasan dan kesenangan dunia yang paling utama, karena ia akan memberikan kesejukan dan ketenangan kepada suaminya serta mendidik anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah, ialah yang akan berperan besar terhadap pendidikan dan masa depan suatu bangsa. Pilihlah wanita yang penyayang dan dari keluarga yang subur dan baik-baik agar bisa memberikan keturunan kepada anda, karena Rasulullah akan berbangga dengan banyaknya umat beliau pada hari kiyamat, dan diutamakan untuk memilih wanita yang masih gadis, karena mereka ridha dengan apa yang ada pada kita dan lebih penyayang.
b. Berusaha untuk membina hubungan baik antara suami istri
Jika terjadi hubungan yang kurang harmonis antara pasangan suami istri, dan hal ini sering terjadi pada keadaan-keadaan seperti berikut ini:
-
Jika ada seseorang yang menikah dengan wanita yang awam terhadap agama islam, maka seorang suami berkewajiban untuk mendidiknya dengan semaksimal mungkin agar ia bisa menjadi wanita yang shalihah dan bisa menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dan keluarganya.
-
Berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu keimanan dan keislamannya dengan membiasakan ia untuk shalat malam, membaca al qur’an, dzikir pagi dan petang, serta mengingatkannya akan pentingnya waktu dalam kehidupan seorang muslimah, membaca buku-buku islami, mengajarinya untuk banyak sedekah, mendengarkan kaset-kaset islamy, serta memilihkan untuknya teman-teman yang baik dan taat beragama.
c. Jadikanlah rumah sebagai tempat berzikir dan menimba ilmu
قال صلى الله عليه وسلم : مثل البيت الذي يذكر الله فيه ، والبيت الذي لا يذكر الله فيه مثل الحي والميت
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Perumpamaan antara rumah yang didalamnya disebut nama Allah dan yang tidak disebut nama Allah, bagaikan orang yang hidup dan yang mati’.”
Betapa banyak rumah-rumah kaum muslimin yang sepi dari zikrullah, dipenuhi suara- suara setan dan gambar-gambar yang menyebabkan murka Allah seperti nyanyian- nyayian dan musik serta memajang poster-poster dan gambar mahluk bernyawa yang itu semua menghalangi masuknya malaikat rahmat kedalamnya.
d. Pendidikan Keimanan bagi Keluarga
o Jadikanlah rumah sebagai tempat ibadah terutama shalat sunnah, karena shalat akan memerinya cahaya dan ketentraman bagi penghuninya, diriwayatkan dari Aisyah ra.: “Adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, biasa shalat malam, dan jika hendak shalat witir beliau membangaunkan Aisyah dan menyuruhnya untuk shalat.” (HR. Muslim)
قال صلى الله عليه وسلم : رحم الله رجلا قام من الليل فصلى فأيقظ امرأته فصلت ، فإن أبت نضح في وجهها الماء
“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ‘Semoga Allah merahmati orang yang bangun untuk shalat malam lalu membangunkan keluarganya untuk shalat, jika ia tidak mau lalu ia memercikan air kemukanya (agar ia bangun)’.” (HR. Abu Ahmad dan Daud).
o Kita juga wajib menganjurkan istri dan anak-anak kita untuk rajin bersedekah, karena hal itu bisa menambah keimanan dan ketakwaan, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga telah menyuruh para wanita untuk banyak bersedekah karena beliau melihat kebanyakan mereka menjadi pendududk neraka. Bahkan alangkah baiknya jika kita menyediakan kotak khusus untuk menaruh sedekah dirumah agar istri dan anak–anak kita terbiasa untuk bersedekah. Demikian pula kita biasakan puasa senin, kamis dan hari-hari lain yang disunnahkan berpuasa karena hal itu akan mendorong mereka untuk mengikuti perbuatan dan kebiasaan baik ini.
o Biasakanlah untuk membaca doa-doa yang disunnnahkan untuk dibaca ketika masuk atau keluar rumah, ketika mau tidur, makan, masuk wc, berpakaian dll.
o Sering-seringlah untuk membaca surat Al Baqarah didalam rumah, karena syetan akan lari dari rumah yang didalamnya dibaca surat al baqarah sebagaiamana yang disebutkan dalam riwayat Muslim.
o Kita berkewajiban untuk mendidik keluarga kita agar mengerti tentang agama islam, baik kita didik sendiri atau melalui orang lain, kita berkewajiban mengajarkan akhlak, adab, cara beribadah, amar ma’ruf nahi munkar, dan sangat penting untuk memerikan waktu khusus untuk mengajari mereka terutama kaum wanita, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasaulullah shallallahu alaihi wa sallam terhadap istri-istri beliau dan para shahabiyah ketika beliau menyediakan hari teretentu untuk mengajari dan menasehati mereka, dan inilah salah satu bentuk aplikasi dari firman Allah yang berbunyi:
يا أيها الذين آمنوا قوا أنفسكم وأهليكم نارا وقودها الناس والحجارة
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari siksa api neraka, yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu.” (QS. At Tahrim: 6).
e. Membuat Perpustakaan Khusus untuk Keluarga
Termasuk hal yang sangat perlu untuk diperhatikan adalah pentingnya membuat perpustakaan khusus keluarga, dengan mengkoleksi buku-buku islami dan ilmu pengetahuan agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh anggota keluarga, biasakan kita banyak membaca dan menelaah agar anak dan istri kita rajin membaca buku dan giat belajar. Pilihlah buku-buku yang sesuai dengan tema yang berkaitan dengan kebutuhan keluarga, tentang aqidah, akhlak, tafsir, hadits, kisah para nabi dan sahabatnya, para tokoh dan buku-buku lain yang menarik dan manfaat, cocok untuk dewasa, anak-anak tua dan muda.
f. Menyediakan Kaset-Kaset dan VCD Islami
Di samping buku-buku juga perlu disediakan kaset-kaset dan cd islami, koleksi cd dan kaset juga tidak kalah pentingnya dengan buku-buku islami, bahkan pada saat ini orang lebih banyak tertarik kepada dua macam sarana ini, karena disamping keduanya praktis di pindah-pindah dan dibawa juga lebih mudah dicerna dibanding buku, sekalipun ia tidak cukup untuk membangun sebuah pengetahuan, tapi minimal bisa menambah imu dan wawasan kita dan keluarga, apalagi bagi orang-orang sibuk yang mungkin tidak banyak waktunya untuk menelaah kitab, kaset dan cd ini bisa di dengarkan ketika ada di mobil atau sedang istirahat di rumah.
Terlebih lagi jika ingin mendengarkan al qur’an dari berbagai macam qari, maka kedua sarana inilah yang paling tepat untuk kita pilih.
g. Memberikan Kesempatan Kepada Anggota Keluarga untuk Berdialog
Adanya dialog dan keterbukaan di antara anggota keluarga merupakan ciri keluarga yang harmonis, memang tidak diragukan lagi bahwa seorang bapak adalah pemimpin dan penanggung jawab dikeluarganya, akan tetapi bukan berarti segala sesuatu harus diputuskan sendiri, bahkan dengan adanya masukan dan usulan dari istri dan anak-anak akan menghasilkan keputusan yang bijak dan disukai oleh semua anggota keluarga. Di samping itu, musyawarah ini akan sangat bermanfaat bagi anak-anak kita dikemudian hari, mereka akan merasa bahwa dirinya dihargai dan dianggap keberadaan dan eksistensinya di hadapan orang tua dan saudara-saudaranya, yang ini juga akan menjadikan mereka berlatih untuk berfikir dewasa dan bertanggung jawab serta belajar untuk menghormati dan mau menerima pendapat orang lain.
h. Jangan Menampakan Perselisiahan dihadapan Keluarga
Jika ada masalah yang sedang dialami oleh keluarga jangan sampai hal itu ditampakan dihadapan anak-anak, karena hal itu akan sangat mempengaruhi kejiwaan dan perasaan mereka, bahkan akan meampengaruhi belajar dan konsentrasinya, usahakan masalah-masalah yang ada itu bisa diselesaikan dengan bijak dan adil tanpa harus melibatkan dan diketahui oleh anak-anak, demikian juga beban-beban ekonomi yang ditanggung oleh orang tua, sebaiknya jangan sampai banyak diketahui oleh anak-anak, karena hal itu akan mempengaruhi pikiran mereka, kecuali jika nanti mereka sudah dewasa dan bisa membantu, mungkin mereka perlu diajak musyawarah dan diminta untuk mencari solusinya.
Inilah mungkin beberapa nasehat yang perlu untuk kita simak dan kita renungi, yang kita harapkan bisa memmbantu kita dalam membina dan menjaga keutuhan rumah tangga serta membentuk generasi yang robbany dan masyarakat yang islamy, berpegang kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Wallahu a’lam bishawab.
(Oleh Abu Ziyad, disadur dari tulisan Syekh Mohammad Shalih Al Munajjid.; Sumber Artikel: http:// www.islamhouse.com/p/5603 dan 5604)
Bunda?????
Nanti......marilah kita bina rumah tangga sesuai dengan apa - apa yang telah ditulis diatas....