==== Life is Better when Share====

Minggu, 25 November 2007

" REOG PONOROGO DIBJAK DI MALAYSIA "

" PONOROGO GERAM "

Tarian Barongan di situs Kementerian Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia membuat marah masyarakat Ponorogo, Jawa Timur. [lihat di sini]

Tari yang dinyatakan sebagai tarian tradisional Melayu itu sangat mirip dengan Reog Ponorogo. Muncul dugaan Malaysia telah mengklaim secara sepihak tarian asli Ponorogo ini. Sekretaris Yayasan Reog Ponorogo Budi Sutrisno mengatakan, Tarian Barongan di situs Malaysia tersebut sangat mirip dengan reog.

Kesamaan itu antara lain terlihat pada pakaian penari, wujud dadak merak (topeng reog), patih (pengiring putri), dan alat-alat musik yang digunakan. “Mulai dari busana maupun wujud dadak merak hampirhampir tidak dapat dibedakan,” ujarnya. Pada situs www.heritage.gov.my, Tari Barongan dijelaskan sebagai penggambaran kisah di zaman Nabi Sulaiman dengan binatang yang sedang bercakap-cakap.

Dalam tarian tersebut diceritakan seekor harimau bersama seekor burung merak. Kemudian merak mengembangkan sayapnya dan melompat di atas kepala harimau. Keduanya lantas menari bersama. Pamong (juru iring) bernama Garong yang sedang mengiring Putri Raja kebetulan melintas di tempat itu.

Disebutkan, pamong tersebut turun dari kudanya dan menari bersama-sama harimau dan merak tadi. Dalam situs tersebut juga dinyatakan bahwa tarian ini adalah warisan Melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di Batu Pahat, Johor, dan Selangor, Malaysia. Sekilas, kata Budi, tak ada bedanya antara reog dengan barongan itu.

“Namun, jika diteliti, perbedaannya hanya terletak pada alur cerita,” jelasnya. Reog Ponorogo, kata dia, menceritakan tentang Prabu Kelono Siwandono yang berangkat dari Kerajaan Bantarangin (cikal bakal Ponorogo) menuju Daha, Kediri, untuk melamar Putri Songgolangit.

Tiba-tiba, di tengah perjalanan rombongan Prabu Klono Siwandono dihadang oleh makhluk yang berwujud kepala harimau berhiaskan burung merak di atasnya (dadak merak atau singo barong). Singo Barong ini kemudian dapat dikalahkan yang akhirnya menjadi pengikut Prabu Kelono Siwandono.

Indikasi penjiplakan budaya ini, menurut Budi, harus disikapi secara tegas oleh pemerintah karena hal ini menyangkut aset bangsa. Bahkan, pihaknya mengancam akan melakukan aksi besar-besaran agar mendapat perhatian dari Pemerintah Malaysia sehingga permasalahan ini dapat diluruskan.

“Kami akan melakukan aksi besar-besaran agar Malaysia meluruskan hal ini,” ujarnya. Pemkab Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian Reog Ponorogo sebagai hak cipta milik pemkab. Pendaftaran tersebut dicatat nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004. Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kab Ponorogo Suparno mengaku sangat kecewa dengan tindakan Malaysia yang seenaknya saja menjiplak aset budaya bangsa lain.

Untuk itu, dia meminta agar atase kebudayaan yang berada di Malaysia mengambil tindakan tegas pada Pemerintah Malaysia. “Indikasi sabotase budaya ini harus dituntaskan,” tandasnya. Suparno menduga, timbulnya permasalahan ini karena keterlambatan pemerintah dalam mengelola aset-aset bangsa. Tak heran, banyak karya budaya Indonesia yang dicuri bangsa lain. (lukman hakim/sindo)

0 komentar:

Posting Komentar