Saatnya Warga Jatim Memilih
Hari Ini 29 Juta Pemilih Tentukan Gubernur Baru
SURABAYA - Hari ini warga Jawa Timur memiliki gawe besar. Yakni, Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2008 secara langsung. Inilah pilgub langsung pertama di provinsi paling timur Pulau Jawa tersebut.
Lebih dari 29 juta orang terdaftar sebagai pemilih. Mereka akan menggunakan hak pilih di 62.756 tempat pemungutan suara (TPS) dan 217 TPS khusus yang dibuka mulai pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.
Pada coblosan hari ini, warga Jatim bakal memilih satu di antara lima cagub-cawagub. Berdasarkan nomor urut, mereka adalah duet Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono alias Kaji (diusung PPP-koalisi partai nonparlemen), Sutjipto-Ridwan Hisjam atau SR (diusung PDIP), Soenarjo-Ali Maschan Moesa atau Salam (diusung Partai Golkar), Achmady-Suhartono atau Achsan (diusung PKB), serta pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf alias Karsa (diusung koalisi PAN-PD dan didukung PKS).
Lewat perhelatan pilgub inilah, suara warga Jatim bakal menjadi salah satu penentu nasib provinsi ini lima tahun ke depan. Karena itu, satu suara menjadi begitu berarti.
Tak ingin momen tersebut terlewatkan begitu saja, seluruh elemen yang terlibat dalam pilgub kompak menyeru kepada para pemilih untuk menggunakan haknya alias tidak golput. "Saat inilah nasib Jatim ada di tangan Anda. Karena itu, kami berharap seluruh masyarakat datang ke TPS masing-masing dan mencoblos calon yang sesuai dengan hati nurani," kata Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo kemarin.
Yang jelas, dengan lima kontestan, tidak mudah bagi setiap pasangan calon untuk memenangi pertarungan. Bila perolehan suara mereka tak mencapai minimal 30 persen, dua urutan teratas harus bertarung lagi pada putaran kedua yang jadwalnya belum ditentukan.
Lantas, pasangan mana yang berpeluang menang? Dari lima pasang cagub-cawagub yang bertarung, masing-masing memiliki kelebihan yang berpotensi membuat mereka menang. Karena itu, masih susah ditebak siapa yang bakal menang dalam coblosan hari ini.
Duet Kaji, misalnya. Sosok Khofifah sebagai ketua Muslimat NU bisa menjadi magnet bagi warga Jatim (yang mayoritas nahdliyin) dan kaum perempuan untuk memilihnya. Sebab, Khofifah adalah satu-satunya kandidat perempuan dalam pilgub kali ini. Sementara, jumlah suara perempuan sangat besar. Dari total 29,061 juta pemilih, 14,79 juta atau lebih dari separonya adalah perempuan.
Duet SR juga memiliki kans untuk bersaing. Dukungan penuh PDIP kepada duet itu menjadi modal kuat. Dari hasil Pemilu 2004, suara PDIP terbesar kedua di Jatim setelah PKB. Sebagian pilkada di Jatim juga dimenangi partai tersebut.
Demikian juga sosok Ridwan Hisjam. Sebagai ketua Kosgoro 1957 Jatim, Ridwan berpotensi menggerogoti suara Partai Golkar. Apalagi, jaringan Ridwan di luar partai juga cukup lama terbangun.
Duet Salam pun berpeluang meraih kemenangan. Sosok Soenarjo sudah begitu akrab bagi sebagian warga Jatim. Selain dikenal sebagai Wagub, dia terkenal sebagai dalang andal wayang kulit. Bahkan, karena dalang inilah Soenarjo banyak dikenal publik.
Popularitas Soenarjo diimbangi oleh masuknya sosok Ali Maschan Moesa. Sebagai mantan ketua PW NU Jatim dua kali, "kadar" ke-NU-annya tidak diragukan lagi. Modal inilah yang membuat dosen IAIN Sunan Ampel itu berpotensi meraup dukungan luas dari kalangan nahdliyin.
Duet Achsan juga tidak bisa dianggap remeh. PKB sebagai partai pengusung benar-benar menjadi modal utama mereka. Maklum, PKB adalah partai terbesar di Jatim. Belum lagi, sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang berada di belakang duet Achsan, bisa menjadi pendongkrak suara duet itu. Bisa dikatakan, pilgub ini menjadi pertaruhan besar bagi Gus Dur. Apakah dia masih memiliki dukungan kuat di Jatim atau tidak.
Sementara itu, duet Karsa berpeluang besar meraih suara terbanyak karena sosok Soekarwo akrab di telinga publik Jatim sejak tiga tahun lalu. Ikon Pakde Karwo benar-benar membuat masyarakat penasaran dengan tokoh yang satu ini. Duet itu makin dikenal lewat beragam metode kampanye yang cukup atraktif.
Popularitas Soekarwo makin bertambah dengan masuknya Saifullah Yusuf. Sebagai salah satu kader NU tulen (ketua PP GP Ansor), dia mendapat banyak dukungan dari kalangan nahdliyin, khususnya kaum muda. Sebagian kiai berpengaruh di Jatim juga mendukung mereka.
Karena itu, cukup menarik untuk ditunggu siapa yang bakal memenangkan pertarungan hari ini.
Perhelatan pilgub hari ini berbarengan dengan pemilihan kepala daerah di empat kabupaten/kota di Jatim. Yakni, Kota Malang, Jombang, Bondowoso, dan Lumajang.
Anggota KPU Jatim Arif Budiman mengatakan, secara teknis tidak ada perbedaan dalam coblosan di empat daerah itu. "Yang berbeda hanya masalah tahap mencoblos," katanya.
Seperti apa? Dia menjelaskan, warga di empat daerah itu langsung mencoblos dua kali. Pertama mencoblos untuk pilgub, kedua memilih untuk pibup atau pilwali.
Karena itu, di seluruh TPS di empat daerah itu KPU menyediakan empat bilik dan dua kotak suara. Dua bilik dan satu kotak untuk pilgub, sisanya untuk pilbup/pilwali.
Diambil dari Jawa Pos, Rabu 23 Juli 08
Noersam